Minggu, 29 Mei 2011

IA ITB Jabar Dukung Pelaksanaan CSR PT. PLN Untuk Petani 

Pada hari minggu tanggal 6 Februari 2011 telah dilaksanakan panen perdana padi dengan penanaman pola tanam SRI (system of rice intensification) di Desa Sukakarya Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut Jawa Barat. Kegiatan panen perdana ini sebagai hasil dari implementasi program CSR (community social responsibility) dari PT.PLN (Persero) P3B Jawa Bali Region Jawa Barat yang didukung oleh Ikatan Alumni ITB Jawa Barat Bidang Kewirausahaan.  Realisasi program CSR ini diawali dengan kegiatan pelatihan sebagai pembekalan bagi para petani oleh Ganesha Organic SRI (GO SRI) yang dilanjutkan dengan pendampingannya selama aplikasi pola tanam tersebut. Panen padi pola tanam SRI tanggal 6 Februari 2011 di salah satu lahan sawah peserta program ini menurut hasil uji ubinan seluas 2,5 m X 2,5 m sesuai dengan standar dari Departemen Pertanian memberikan produktivitas 8 ton/hektar sedangkan rata-rata produksi nasional adalah sekitar 5,4 ton/hektar. Produktivitas ril di lahan ini diperkirakan sekitar 75% dari produktivitas ubinan mengingat sebagian lahan digunakan sebagai pematang. Panen dan pengukuran hasil ubinan diikuti dan disaksikan oleh perwakilan dari PT. PLN P3B Jawa Bali Region Jawa Barat, Kepala Bagian Sumber Daya Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Garut, Camat Tarogong Kidul, Lurah Sukakarya dan Ketua Gapoktan Sukalilah Garut. 

Dukungan Ikatan Alumni ITB Daerah Jawa Barat Bidang Kewirausahaan terhadap program CSR bagi para petani ini dimaksudkan agar para petani yang merupakan profesi bagi sebagian besar rakyat Jawa Barat, dapat merubah mind set atau pola pikirnya dari semula sebagai petani konvensional menjadi seorang agripreneur yaitu petani yang memiliki jiwa dan semangat entrepreneurship atau kewirausahaan. Materi awal dari program CSR ini adalah untuk merubah pola tanam konvensional menjadi pola tanam SRI yang efisien, selanjutnya diharapkan program ini akan berlanjut ke program berikutnya yaitu sistem pertanian organik terpadu, pengolahan hasil panen dan pemasaran produk agribisnis. Kebijakan ITB yang mengambil alih pengelolaan kampus Unwim Jatinangor yang menyelenggarakan studi dibidang pertanian tentunya diharapkan di masa yang akan datang dapat semakin memperluas peranserta para alumni ITB dibidang pertanian termasuk tentunya teknologi pertanian untuk mengelola potensi tanah Indonesia sebagai negeri agraris.

1 komentar: